Pages

Thursday 29 December 2011

LIHATLAH SISI YANG LAIN

SISI LAIN - Pengalaman membuat kita sadar akan berbagai hal, termasuk dalam hal alam bawah sdar kita sekalipun. Seoalh emngungapkan kembali memeori yang telah berlalu, mengerti atau tidak paahm atau kurang makna dibalik semua itu berpangkal pada satu keinginan pada sebuah kebenaran hakiki.

HANYA MENCARI RIDHO-MU

RIDHO - kata yang sekarang menjadi idamn bagi setiap muslim, termasuk saya dalam kehidupan ini apa si yang dicari, lain tidak bukan adalah kebahagiaan duania dan akherat. Keseimbangan permanen mungkin sulit dicapai tapi mendekati itu lebih baik dari pada tidak sama sekali. kadang bimbang dalm setiap langkah, menuju keseuah penyesalan tak ada guna, hari ini menjadi awal dari gerbng menuju kehidupan yang lebih baik. Doa dan usaha tak luput diramu dalm setiap tindakan, saya percaya bahwa dalm diri kita harus bisa menjaga kehiupan ini agar seimbang. lain tidak bukan mengharap RidhO-NYA diharpkan dalam setiap keputusan yang diambul
salah buaknya kita terpuruk lalu pergi tak ambil hikmah, berhenti sejenak ambil makna yang terjadi kemudian pergi dengan segala bentuk usaha yang akan dilakukan. percayalah dalam kehidupan ini kita perlu belajar lebih dalm menghadapi etiap kejadian.
hidup ini semnatara sobat lakukan yang terbaik bagimu dan bagi kelarga dan sekitar. mungkin ini salah tapi percaylah janagn pernah menyesal dalam setiap perbuatan ang telah kita ambil.
Kadang dalam kehidupa kita jangan menilai pada satu sisi saja nilailah disisi lain, tapi tidak semuaorang berfikir sama. jadilah oarang yang punya prinsip dan tegarlah menghadapi dunia ini yakin dan percaya kepada NYA segaal sesuatu sudah diciptakan dengan segala porsinya.


Keikhlasan dalam kehidupan yang buakn berarti kita mau dan suka dengan senag hati menjalankan hidup ini. Banyak kehidpan kita bawa kepada berbgai sudut.


Wednesday 28 December 2011

TAU GAX Seeeeeeee UMAK?

SADAR - Apa si yang terbesik dalam pemeikiran kamu jika kamu dalm posisi yang splite, kamu seolah tak berguna dalam mata batin setiap jiwa yang memandang. Sadar atu tidak pasti kamu eperti dalm posisi yang sama seperti saya. bukan masalah curhat atau tidak mungkin hal ini kalu saya jadikan sebgai motivasi, kadang kamu butuh kerikil unuk kamu bisa meloncat. mengerti maksud aku kan, ALLAH akan memberikan hambanya jalan jika mereka mau berusaha. aku sadar aku banyak kekuranagn dan sedikit kelebihan bukan aku berati harus pesimis dalm kehidupan. Semangat ini harus saya perjuangkan dan saya dapatkan untuk menuju perubahan sejati.
 









PEMBEKALAN PART 3






LANTAI 21 - Pembekalan ini dilaksanakan oleh Pegawai bank indonesia, ibu KOMALA DEWI. dengan materi sistem pembayaran. membahas tentang 
1. KLIRING
2. RTGS
3. PENCIPTAAN UANG

Ini dari materi tadi menjelaskan bahwa indoneisia setelah tahun 2005 sudah buakn negara yang tidak koperatif lagi dengan hadirnya UU yang termasuk pencucuian uang, keterbukaan publik informasi dan lain-lain.materi tadi menjelaskan bahwa pencucian uang melekat pada sistem pembayaran. Kliring itu prosedurnya seseorang mengirim uang ke seseorang lewat bank umum, jadi proedurnya gini saya cerita sedikit bank umum haru punya GIRO WAJIB MINIMUM yang harus mereka setor ke BANK INDONESIA. Rekening bank umum pada bank indonesia itu digunakan sebagai bahan untuk transaksi  uang yang akan melakuakn pengiriman uang. misal SI A mau kirim uang lewat giro dari bank umum diserahkan ke bank INdonesia habis itu hasilnya diserahkan ke bank umum kemudian di bank umum diperksa dan di catat di debet atu redit nasabah. kira-kira membutuhkan waktu 2 hari.
RTGS, berbeda dengan kliring yang membutuhkan waktu lama, RTGS wkatu sangatcepet karena mencatat data trasaksi elektronik (warkat), RTGS INI langsung kertoneksi dengan BANK INDONESIA -BAPEPAM BEJ BANK UMUM.














Money laundering

Pencucian uang

Pencucian uang (Inggris:Money laundering) adalah suatu upaya untuk menyembunyikan asal usul uang atau kekayaan hasil kejahatan melalui berbagai transaksi keuangan agar uang atau harta tersebut tampak seolah-olah berasal dari kegiatan yang legal.

Metode

pencucian uang umumnya dilakukan melalui 3 langkah: pertama uang hasil kejahatan di ubah ke dalam bentuk yang kurang atau tidak menimbulkan kecurigaan melalui penempatan kepada sistem keuangan[1] dengan berbagai cara (tahap penempatan/placement); langkah kedua adalah melakukan transaksi keuangan yang kompleks, berlapis dan anonim ke berbagai rekening sehingga sulit untuk dilacak asal muasal dana tersebut (tahap pelapisan/layering); langkah ketiga (final) merupakan tahapan dimana pelaku memasukkan kembali dana yang sudah kabur asal usulnya ke dalam transaksi yang sah (tahap integrasi).[2]

Hukum pencucian uang di Indonesia

Di Indonesia, hal ini diatur secara yuridis dalam UU RI No. 15/2002 tentang tindakan pidana pencucian uang, di mana pencucian uang dibedakan dalam dua tindak pidana.
Pertama
Tindak pidana aktif, di mana seseorang dengan sengaja menempatkan, mentransfer, menghibahkan, menbayarkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, menukarkan uang-uang hasil tindak pidana dengan tujuan mengaburkan atau menyembunyikan asal usul uang itu, sehingga muncul seolah-olah sebagai uang yang sah.
Kedua
Dalam pasal 6 UU RI No. 15/2002, disebutkan tentang tindak pidana pencucian yang pasif yang dikenakan kepada setiap orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, penerima hibah, sumbangan, penitipan, penukaran uang-uang yang berasal dari tindak pidana itu, dengan tujuan sama yaitu untuk mengaburkan, menyembunyikan asal-usulnya. Hal tersebut dianggap juga sama dengan melakukan pencucian uang.
Sanksinya cukup berat, dimulai dari hukuman penjara lima tahun minimum, maksimum 15 tahun, dengan denda minimum lima milyar dan maksimum 15 miliar rupiah.

Common Mistakes Common Mistakes


A Number of vs The Number of
By Swara Bhaskara on May 22, 2009 • 18:19 No Comments
Terkadang kita sedikit ragu dalam menggunakan ekspresi A number of dan the number of, khususnya dalam menentukan bentuk verb yang mengikutinya. Untuk itu, silakan perhatikan pola, notes, serta contoh kalimat berikut.
Pola:
A number of +
plural noun +
 plural verb
The number of +
 singural verb
Notes:
  • A number of = sejumlah atau beberapa, sedangkan the number of = jumlah.
  • Nouns yang mengikuti A number of dan The number of adalah selalu dalam bentuk plural (jamak); Uncountable noun dan singular noun tidak pernah mengikuti kedua expresi ini. Kalau diikuti oleh uncountable noun, gunakan ekspresi the amount of, dengan pola: “The amount of + uncountable noun + singular verb”.
  • Bentuk verb yang mengikuti A number of  adalah plural verb, sedangkan yang mengikuti the number of  adalah singular verb.
Contoh:
  1. A number of students are going to do some research in Bali (Sejumlah/beberapa siswa akan melakukan beberapa penelitian di Bali).
  2. The number of people who didn’t vote last general election was a lot. (Jumlah orang yang tidak mencontreng pada pemilu terakhir adalah banyak).
  3. The number of days in a week is seven (Jumlah hari dalam seminggu adalah 7).
  4. A number of research results have been used to solve the problem (Sejumlah/beberapa hasil penelitian telah digunakan untuk memecahkan masalah itu).
  5. We invited more than 100 but the number of people who came was only 50. (Kami mengundang lebih dari 100 tetapi jumlah orang yang datang hanya 50).
 
BESIDE vs BESIDES
By Swara Bhaskara on November 17, 2010 • 18:32 19 Comments
Someone said, “Beside being good at stealing money, Gayus Tambunan is apparently very good at being sorry. However, he is fucking moron at disguising.” (Seseorang bilang, “Disamping pintar mencuri uang, Gayus tampaknya (juga) sangat pintar berlagak menyesal. Namun demikian, dia sangat bodoh dalam menyamar.”)
Benarkah kalau di kalimat ini digunakan beside? Bukannya besides? Bingung kan?
Yeah, kedua kata ini sering membingungkan karena katanya yang mirip dan karena dua-duanya sering diterjemahkan menjadi “di samping”, walaupun makna keduanya sebenarnya berbeda.
Sebelum menjawab pertanyaan tadi, mari kita diskusikan penggunaan kedua kata ini dulu. Dan kalau nantinya masih bingung, tips (cara yang biasa saya  gunakan) di bagian akhir posting ini  diharapkan bisa  membantu anda keluar dari confusion.
A. BESIDE
Beside adalah sebuah preposition (kata depan), yang artinya = di samping (di sebelah kanan atau kiri). Karena sebagai preposition, beside selalu diikuti oleh noun atau oleh pronoun:
  • BESIDE + NOUN/PRONOUN
Contoh:
  1. I could hear my heart beats when I sat right beside her. (Aku dapat mendengar detak jantungku ketika aku duduk tepat di sampingnya).
  2. I know Andi very well because his house is beside mine. (Aku kenal Andi dengan sangat baik karena rumahnya di samping rumahku).
  3. His car is parked beside the red car over there. (Mobilnya terparkir di samping mobil merah yang disana itu).
B. BESIDES
Besides bisa berfungsi sebagai adverb dan sebagai  preposition.
a. Sebagai adverb
Sebagai adverb, besides dapat diletakkan di awal, di tengah atau di akhir clause. Namun demikian, besides pada umumnya diletakkan di awal clause :
  • BESIDES + CLAUSE
Di sini, besides (= disamping itu)  maknanya sama dengan furthermore, moreover, in addition, atau also. Biasanya digunakan untuk menambahkan apa yang telah dikatakan sebelumnya. Olehnya itu, besides juga disebut connecting adverb.
Contoh:
  1. I will teach English tomorrow. Besides, I will go for a meeting tomorrow. (Aku akan mengajar Bahasa Inggris besok. Disamping itu, aku (juga) akan pergi meeting besok.)
  2. Agnes Monica is a great singer. Besides, she is a very good actress. (Agnes Monica adalah seorang penyanyi hebat. Disamping itu, dia (juga) seorang artis yang hebat.)
b. Sebagai preposition.
  • BESIDES + NOUN/PRONOUN
Contoh:
  1. Besides a cat, she has a poodle. (Disamping (punya) seekor kucing, dia (juga) punya seekor anjing poodle).
  2. Besides Anita, Bebeto is seeing someone else. (Disamping (pacaran dengan) Anita, Bebeto (juga) pacaran dengan cewek lain).
Kalau diikuti oleh verb, maka  verb tersebut harus dalam bentuk verb-ing (gerund).
  • BESIDES + VERB-ING… (Aktif)
  • BESIDES + BEING VERB3… (Pasif)
  • BESIDES + BEING ADJECTIVE
Contoh:
  1. Besides having a cat, she has a poodle. (Disamping (punya) seekor kucing, dia (juga) punya seekor anjing poodle).
  2. Besides seeing Anita, Bebeto is seeing someone else. (Disamping (pacaran dengan) Anita, Bebeto (juga) pacaran dengan cewek lain).
  3. Besides teaching English, I will go for a meeting tomorrow. (Disamping ngajar Bahasa Inggris, aku akan pergi meeting besok).
  4. Besides being fertilized, plants should be watered regularly. (Disamping dipupuk, tanaman (juga) semestinya disiram secara reguler).
  5. Besides being called a Paradise Island, Bali is called the Island of Thousand Temples. (Disamping disebut Pulau Surga, Bali (juga) disebut Pulau Ribuan Pura).
Sebagai preposition, besides adalah sinonim dari in addition to dan except (= kecuali). Besides di contoh kalimat di atas dapat digantikan dengan in addition to.
  1. In addition to a cat, she has a poodle. (Disamping (punya) seekor kucing, dia (juga) punya seekor anjing poodle).
  2. In addition to Anita, Bebeto is seeing someone else. (Disamping (pacaran dengan) Anita, Bebeto (juga) pacaran dengan cewek lain).
  3. In addition to having a cat, she has a poodle. (Disamping (punya) seekor kucing, dia (juga) punya seekor anjing poodle).
  4. In addition to seeing Anita, Bebeto is seeing someone else. (Disamping (pacaran dengan) Anita, Bebeto (juga) pacaran dengan cewek lain).
  5. In addition to teaching English, I will go for a meeting tomorrow. (Disamping ngajar Bahasa Inggris, aku akan pergi meeting besok).
  6. In addition to being fertilized, plants should be watered regularly. (Disamping dipupuk, tanaman (juga) semestinya disiram secara reguler).
  7. In addition to being called a Paradise Island, Bali is called the Island of the Thousand Temples. (Disamping disebut Pulau Surga, Bali (juga) disebut Pulau ribuan pura).
Sedangkan di contoh berikut, besides dapat digantikan dengan except.
  1. There was no body at your house yesterday besides your house keeper = There was no body at your house yesterday except your house keeper. (Tidak ada orang di rumahmu kemarin selain/kecuali pembantumu).
  2. Besides those three courses, I have taken all the other courses = Except those three courses, I have taken all the other courses. (Selain ketiga matakuliah itu, aku telah mengambil (lulus) semua matakuliah lainnya).
NOTE: Kalimat di atas tentu saja dapat diputar menjadi:
  • She has a poodle besides a cat. (Dia punya seekor anjing poodle disamping (punya) seekor kucing).
  • She has a poodle besides having a cat. (Dia punya seekor anjing poodle disamping punya seekor kucing). Dan seterusnya.
Tips agar tidak bingung lagi
Dari contoh di atas kita lihat bahwa perbedaan baik dari segi penggunaan maupun dari segi makna dari kedua kata ini sebenarnya cukup jelas. Beside digunakan untuk mengekspresikan letak, sedangkan besides digunakan untuk memberi informasi tambahan. Namun, karena kemiripan kata dan translasinya, sering kita salah dalam penggunaannya. Maksud hati untuk mengekspresikan letak, kita gunakan besides; Sebaliknya, maksud hati untuk memberi informasi tambahan tapi kita tuliskan beside.
Untuk menghindari kesalahan ini, saya berpatokan pada besides:
  • Jangan terjemahkan besides menjadi “disamping” atau “disamping itu”! Terjemahkanlah besides menjadi “selain” atau “selain itu“.
  • Kemudian, anggap huruf s di besides tersebut sebagai singkatan dari “selain” atau “selain itu“, dan sebagai singkatan dari sambung (kata sambung) karena besides juga disebut conjunction (atau tepatnya:  connecting adverb), bukan?

Conditional Sentences (Part 1): Real Conditionals
By Swara Bhaskara on May 28, 2009 • 02:46 9 Comments
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita berandai-andai. Misalnya, seandainya (jika) kamu mau jadi pacar saya, saya akan buat kamu orang paling bahagia di dunia. Seandainya saya kaya, saya akan bangun hotel bintang 5 di pantai Kuta. Seandainya saya punya sayap, saya akan terbang petikkan bintang untukmu. Dan seterusnya.  Kalimat-kalimat seperti ini disebut kalimat pengandaian atau dalam bahasa Inggris disebut conditional sentences.
Dalam bahasa Inggris, conditional sentences pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.  digunakannya kata if dalam anak kalimat (subordinate clause). Karena clause ini diawali oleh if maka disebut if clause.
b.  digunakannya modal auxiliary, seperti will, can, may, must, would, could, might, etc. pada pokok kalimat (main clause).
Conditional sentences dikelompokkan menjadi 2 tipe, yaitu: real conditional dan unreal/contrary to fact. Tulisan ini khusus membahas real conditionals, sedangkan untuk unreal conditional dapat dibaca di topik Conditional sentences (Part 2).
Real conditionals (factual / habitual / hypothetical / future possible)
Kalimat pengandaian tipe ini digunakan untuk mengekpresikan situasi atau aktivitas yang biasanya terjadi atau akan terjadi jika situasi pada if clause terpenuhi. Dengan kata lain, apa yang diandaikan itu memiliki peluang untuk terjadi atau menjadi kenyataan.
Sebagai contoh, ketika seorang teman mengajak saya, apakah malam ini saya mau nonton atau tidak, saya mungkin katakan:
  • If I have the time, I will go.  (Jika saya punya waktu, saya akan pergi).
Kalimat ini secara implisit juga berarti,
  • If I don’t have the time, I will not go. (Jika saya tidak punya waktu, saya tidak akan pergi).
Penggunaan real conditionals
Kalimat pengandaian tipe ini dapat digunakan untuk menyatakan:
a. Future time
If + S + present tense,  S +
will
+ Verb1
can
may
must
Note: if clause bisa diletakkan di depan kalimat (seperti formula di atas), bisa juga diletakkan di belakang setelah main clause. Ini tidak merubah arti kalimat. Dengan catatan, jika if clause diletakkan di belakang, tanda koma tidak diperlukan.
Contoh:
  1. If I have the money, I will give it to you.  (Jika saya punya uangnya, saya akan memberikannya kepada kamu).
  2. If you keep driving on this speed, we may arrive at home before 10 p.m. (Jika kamu terus nyetir mobil pada kecepatan ini, kita mungkin tiba di rumah sebelum jam 10 malam).
  3. I can pass this subject if I study hard. (Saya dapat lulus mata kuliah ini, jika saya belajar giat).
  4. You must bring an umbrella if you don’t want to get wet. (Kamu harus membawa payung, jika kamu tidak ingin basah (kehujanan).
b. Habitual (kebiasaan/habit)
If + S + verb1,  S + verb1
Note: Dalam formula ini, modal auxiliary tidak digunakan.
Contoh:
  1. If Budi has enough time, he usually walks to campus. (Jika Budi punya cukup waktu, dia biasanya jalan kaki ke kampus).
  2. I usually watch football on TV every Saturday night if I do not fall asleep. (Saya biasanya nonton sepakbola di TV tiap Sabtu malam jika saya tidak tertidur).
  3. If he has money, he always treats us. (Jika dia punya uang, dia selalu mentraktir kita).
c.  Command (perintah)
If + S + verb1,  S + verb1
Contoh:
  1. If you finish with your work, please help me. (Jika kamu selesai dengan pekerjaanmu, tolong bantu saya).
  2. Please give me a cigarette if you don’t mind. (Tolong beri saya sepuntung rokok, jika kamu tidak keberatan).
  3. If you have time, please meet me in my office.  (Jika kamu punya waktu, tolong temui saya di kantor saya).
Sebelum kita mengerjakan Contoh Soal Conditional Sentences, mari kita bandingkan real conditional ini dengan kalimat Unreal Conditionals.
Conditional Sentences (Part 2): Unreal atau Contrary to Fact Conditionals
By Swara Bhaskara on May 28, 2009 • 02:48 32 Comments
Berbeda dengan real conditionals, makna dari kalimat conditional tipe ini selalu bertolak belakang dengan kenyataan (fakta). Artinya, jika faktanya bermakna positif (affirmative), maka kalimat conditional-nya bermakna negatif; Sebaliknya, jika faktanya bermakna negatif, maka conditional-nya bermakna positif.
Ada dua tipe kalimat unreal conditionals, yaitu: jika faktanya dalam simple present tense dan jika faktanya dalam simple past tense. Unreal conditionals dapat dibuat dengan menggunakan conjunctions “if” (seperti halnya dalam real conditionals), dengan menginversi (menempatkan kata bantu) ke depan subject kalimat, dengan menggunakan “as if” atau “as though“, dan verb “wish“. Penggunaan verb “wish” ini akan dibandingkan dengan penggunaan verb “hope“.
A. Unreal conditionals jika faktanya dalam simple present tense
a. Jika faktanya dalam simple present tense atau future tense, maka conditionalnya umumnya mengikuti pola berikut:
If + S + verb2,
S +
would
could
might
+ Verb1
Contoh:
  1. If the teacher didn’t speak quickly, I could understand better what he is teaching about. (Jika guru itu tidak berbicara dengan cepat, saya dapat memahami dengan lebih baik apa yang dia sedang ajarkan). Fakta dari kalimat ini adalah: the teacher speaks quickly, so that, I can’t understand well what he is teaching about.
  2. He could hug me, if he were here. (Dia boleh memeluk saya, jika dia di sini). Faktanya: he can’t hug me, because, he is not here.
  3. If I had a pair of wings, I would fly high. (Jika saya punya sepasang sayap, saya akan terbang tinggi). Faktanya: I don’t have a pair of wings, I can’t fly.
Perhatikan:
  1. Selalu gunakan be “were” dalam formal English atau dalam test (lihat contoh 2); Walaupun be “was” juga digunakan dalam speaking, tetapi berdasarkan standard written English, penggunaan be was dalam unreal conditionals adalah salah.
  2. Jika main clause dan if clause dalam kalimat pengandaian merupakan kalimat positif (affirmative), maka faktanya dalam kalimat negatif. Sebaliknya, jika main clause dan if clause dalam kalimat pengandaian merupakan kalimat negatif, maka faktanya dalam kalimat positif.
B. Unreal conditionals jika faktanya dalam simple past tense
Jika faktanya dalam simple past tense atau past future tense, maka conditionalnya mengikuti formula berikut:
If + S + had + verb3,
S +
would
could
might
+ have + verb3
Contoh:
  1. If Robby had not gone to a movie last night, he would not have met Susan (jika Robby tidak pergi nonton film (di bioskop) tadi malam, dia tidak akan berjumpa dengan Susan). Fakta dari kalimat ini adalah: Robby went to a movie last night, then, he met Susan.
  2. If the German football team had played well, it could have beaten the Spanish team (jika team sepak bola Jerman bermain bagus, team itu dapat mengalahkan team Spanyol). Faktanya: German foot ball team didn’t play well, it couldn’t beat the Spanish team.
  3. You could have answered the questions well if you had studied well last night (kamu dapat menjawab soal-soal dengan baik, jika kamu belajar dengan baik tadi malam). Faktanya adalah: you couldn’t answer the questions well, because, you didn’t study well last night.
Perhatikan: Unreal condition yang kedua ini juga dapat diekspresikan dengan menempatkan auxiliary had di awal kalimat. Arti kalimat tidak berubah. Dalam hal ini, kata if tidak digunakan. Jika formula berikut yang digunakan, main clause selalu ditempatkan di belakang (setelah sub-clause).
Had + S + verb3,
S +
would
could
might
+ have + verb3
Contoh:
  1. Had Robby not gone to a movie last night, he would not have met Susan.
  2. Had the German football team played well, it could have beaten the Spanish team.
  3. Had you studied well last night, you could have answered the questions well.

Penggunaan As if/As though dalam unreal conditionals
Conjunction as if atau as though (artinya: seolah-olah) juga dapat digunakan untuk mengekspresikan situasi yang bertolak belakang dengan kenyataan. Untuk tujuan ini, verb yang mengikuti conjunction ini harus dalam bentuk past tense (verb2) atau past perfect tense (had + verb3).
S + verb1 + as if/as though + S + verb2
Contoh:
  1. Norman behaves as if he were a president. (Norman berperilaku seolah-olah dia seorang presiden). Faktanya, he is not a president.
  2. You look as though you saw a ghost (you tampak seolah-olah kamu melihat setan). Faktanya, you don’t see a ghost.
  3. The plant grows fast as if it were 5 years old (tanaman itu tumbuh cepat seolah-olah tanaman itu berumur 5 tahun). Faktanya, the plant is 1 years old.
S + verb2 + (as if/as though) + S + had + verb3
Contoh:
  1. Ali talked about the contest as if he had won the grand prize. (Ali bercerita tentang kontes itu seolah-olah dia telah memenangkan hadiah utama). Faktanya, he didn’t win the grand prize.
  2. He spoke as though he had not stolen the money. (Dia berkata seolah-olah dia tidak mencuri uang itu). Faktanya, he stole the money.
  3. She cried as though she had not been happy at all. (Dia menangis seolah-olah dia tidak bahagia sama sekali) Faktanya, she was happy at all (itu tangis kebahagiaan kali!).
Penggunaan Wish/hope dalam conditional sentences
Verb wish dan hope sama-sama berarti berharap, tetapi penggunaannya dalam kalimat sangat berbeda. Hope digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang mungkin terjadi atau akan mungkin terjadi. Sebaliknya, wish digunakan untuk menyatakan sesuatu yang pasti tidak terjadi atau tidak akan mungkin terjadi. Hope dapat diikuti oleh verb dalam sembarang tensis; wish tidak dapat diikuti oleh verb dalam simple present tense atau modal auxiliary simple present tense.
Perhatikan perbedaan penggunaan wish dan hope pada contoh-contoh di bawah ini:
  1. We hope that they can come. (kita berharap bahwa mereka bisa datang). Dalam kalimat ini subject we tidak tahu apakah they bisa datang atau tidak. Tetapi, ada kemungkinan bahwa they bisa datang.
  2. We wish that they could come. (kita berharap bahwa mereka bisa datang). Di sini, we sudah tahu bahwa they tidak bisa datang. Faktanya adalah: they can’t come.
  3. I hope that they came yesterday. (saya berharap kamu datang kemarin). Di sini, I tidak tahu apakah they datang atau tidak kemarin.
  4. I wish that they had come yesterday. (saya berharap bahwa mereka datang kemarin). Di sini, I sudah tahu bahwa they didn’t come yesterday. Faktanya adalah: they didn’t come yesterday.
Jadi, clause yang mengikuti wish clause pada prinsipnya adalah unreal conditional.
Penggunaan wish dalam unreal conditionals ada 3, yaitu: future wish, present wish, dan past wish.
a. Future wish
S + wish + (that) +
S + could + verb1
S + would +verb1
S + were + verb-ing


Note: Penggunaan relative pronoun thatadalah optional (bisa digunakan, bisa juga tidak):
Contoh:
  1. I wish my friend would visit me this afternoon. (Saya berharap teman saya akan mengunjungi saya sore ini). Faktanya: my friend will not come this afternoon.
  2. They wish that you could come to the party tonight. (Mereka berharap bahwa kamu bisa datang sebentar malam). Faktanya: you can’t come.
  3. Bobby wishes he were coming with Angelia. (Bobby berharap dia datang dengan Angelia). Faktanya: Bobby is not coming with Angelia.
b. Present wish
S + wish + (that) + S + verb2
Contoh:
  1. I wish I were rich. (Saya berharap saya kaya). Faktanya adalah: I am not rich.
  2. I wish I had enough time to finish my work. (Saya berharap saya punya cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaan saya). Faktanya: I don’t have enough time to finish my work.
  3. John wishes that Ririn were old enough to be his girl friend. (John berharap bahwa Ririn cukup umur untuk menjadi pacarnya). Faktanya: Ririn is not old enough to be John’s girl friend.
  4. I wish I didn’t have to come to class today. (Saya berharap saya tidak harus pergi kuliah hari ini). Faktanya: I have to go to class today.
  5. I wish my TOEFL score were over 650 now. (Saya berharap nilai TOEFL saya sekarang lebih dari 650). Faktanya: my TOEFL score is not over 650 now.
c. Past wish
S + wish + (that) +
S + have + verb3
S + could + have + verb3
Contoh:
  1. I wish I had washed my clothes yesterday. (Saya berharap saya telah cuci pakaian-pakaian saya kemarin). Faktanya: I didn’t wash my clothes yesterday.
  2. Irwan wishes that he had answered the questions well. (Irwan berharap bahwa dia telah menjawab soal-soal dengan baik). Faktanya: Irwan didn’t answer the questions well.
  3. Christian Ronaldo wishes that his team could have beaten the German team. (Christian Ronaldo berharap bahwa teamnya dapat mengalahkan team Jerman). Faktanya: Christian Ronaldo’s team couldn’t beat the German team.
  4. I wish you had been here last night. (Saya berharap kamu ada di sini tadi malam). Faktanya: you were not here last night.
Now it’s time to check your understanding in conditional sentences. To do so, please follow the following links: Practice test 7: Conditional Sentences, Contoh soal: Conditionals, dan Contoh soal: Subjunctives.

Interest vs Interested vs Interesting
By Swara Bhaskara on October 23, 2010 • 20:05 43 Comments
Interest adalah sebuah verb (interest, interested, interested), yang berarti “menarik perhatian, menarik hati atau membuat tertarik“. Selain sebagai verb, interest juga sebuah noun yang berarti minat, suku bunga bank, dan atas nama. Untuk menjadikannya sebagai adjective, bule menggunakan bentuk verb3 atau past participle dari interest (yaitu: interested) dan bentuk present participle dari interest (yaitu: interesting), yang berturut-turut berarti tertarik dan menarik. Lalu, dapatkah kita menggunakannya sebagai adverb? Yes. Di sini kita hanya perlu menambahkan –ly ke adjective tadi sehingga menjadi interestedly (= dengan tertarik(nya)) dan interestingly (= dengan menarik; menariknya).
Sekarang saya punya kalimat begini: “Kebanyakan petani Indonesia masih menggunakan kerbau atau sapi untuk menarik bajak.” My question is benarkah kalau kalimat ini ditulis dalam bahasa Inggris menjadi, “Most of Indonesian farmers still use buffaloes or cows for interesting a plow.”?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita diskusikan dulu penggunaan interest, interested, interesting, interestedly, dan interestingly.
A. Interest sebagai verb.
Pola penggunaan verb interest tidak berbeda dengan pola penggunaan verb lainnya, yaitu:
S + V + O
And of course, bentuk verb-nya harus disesuaikan dengan tensis yang digunakan.
Contoh:
  1. Does that picture interest you? (Apakah foto itu menarik perhatianmu?).
  2. Yes, it does interest me. In fact, it had interested me before you saw it. (Ya, foto itu menarik perhatianku. Sebenarnya, foto itu telah menarik perhatianku sebelum kamu melihatnya).
  3. Does your project interest him? (Apakah proyekmu menarik perhatiannya?)
  4. No, my project does not interest him (Tidak, proyekku tidak menarik perhatiannya).
  5. When I was a senior high student, a girl in my class interested me deeply. (Ketika aku seorang murid SMA, seorang cewek di kelasku sangat menarik hatiku).
B. Interest sebagai noun.
Seperti disinggung sebelumnya, interest juga merupakan sebuah noun, yang berarti minat, bunga bank dan atas nama. Posisinya bisa sebagai subject maupun object kalimat, berturut-turut dengan mengikuti phrase berikut,
Interest + in/of + noun/pronoun
Interest + rate atau rate of interest
In the interest(s) of + noun/pronoun
NOTE:
  • Noun di phrase 1 adalah optional. Kalau interest diikuti oleh noun maka dibutuhkan preposision in atau of. Kalau diikuti oleh verb, maka verb-nya dalam bentuk gerund. Sebaliknya, kalau tidak diikuti oleh noun, preposition in atau of tidak diperlukan.
  • Interest di phrase 2 umumnya difungsikan sebagai adjective.
  • In the interest(s) of di phrase 3 bermakna sama dengan “on behalf of”.
Contoh:
  1. Do you have any interest in investing your money in our project?. (Apakah anda punya minat untuk menginvestasikan uang anda di proyek kami?)
  2. Sorry, I don’t have any interest. (Maaf, aku tidak punya minat (untuk menginvestasikan uangku di proyek anda)).
  3. Interest of people in visiting our blog increases steadily. (Minat orang untuk mengunjungi blog kami terus meningkat).
  4. When the interest rate rises, more people will save their money in the banks. (Ketika suku bunga naik, lebih banyak orang yang akan nabung uangnya di bank).
  5. In the interests of all Indonesian people, we strongly demand that the government eradicate all types of corruptions taking place in Indonesia. (Atas nama semua penduduk Indonesia, kami dengan keras menuntut bahwa pemerintah (harus) memberantas semua tipe korupsi yang terjadi di Indonesia).
C. Interested vs Interesting
Terjemahan langsung kalimat-kalimat di poin A terasa janggal bukan? Yes. Sebenarnya, interest sebagai verb tidak begitu sering digunakan. Yang lebih umum digunakan adalah bentuk verb3 (interested) dan bentuk present participle (interesting), yang masing-masing mengikuti pola sbb:
S + be + interested in + noun
S + be + interesting noun
NOTE:
  • Noun di kedua pola ini adalah optional.
  • Jika interested diikuti oleh noun maka dibutuhkan preposision in.
  • Jika in diikuti oleh verb, verb tersebut harus dalam bentuk gerund.
  • Kapan kita gunakan bentuk verb3 dan kapan kita gunakan bentuk verb-ing dapat anda baca di topik Penggunaan Verbs sebagai Adjectives.
Contoh:
  1. Is that picture interesting? (Apakah foto itu menarik?).
  2. Yes, it is very interesting. (Ya, foto itu sangat menarik).
  3. Are you interested in investing your money in our project?. (Apakah anda tertarik untuk menginvestasikan uang anda di proyek kami?)
  4. Sorry, I am not interested. (Maaf, aku tidak tertarik).
  5. When I was a senior high student, I was deeply interested in a girl in my class. Do you know why? It’s because she was a very interesting girl. (Ketika aku seorang siswa SMA, aku sangat tertarik pada seorang cewek di kelasku. Tahu kenapa? Karena dia seorang cewek yang sangat menarik).
D. Interestedly vs Interestingly.
Fungsi adverb adalah untuk menerangkan verb, bukan? Yes, begitu pula interestedly dan interestingly.
Contoh:
  1. We all have probably known that Ryan is gay. Interestingly, he is planning to marry a lady named Ely Winarya. (Kita semua barangkali telah tahu bahwa Ryan adalah gay. Menariknya, dia sedang berencana untuk mengawini seorang wanita yang bernama Ely Winarya )
  2. Our mother tongue is Indonesian. Interestingly, students’ average grade for the Indonesian language course was lower than that of the English course. (Bahasa ibu kita adalah Bahasa Indonesia. Menariknya, nilai rata-rata siswa untuk pelajaran Bahasa Indonesia adalah lebih rendah daripada nilai pelajaran Bahasa Inggris).
  3. When the news on TV said that a lot of  fish fell from the sky, we looked at the TV screen very interestedly. (Ketika berita di TV bilang banyak ikan berjatuhan dari langit, kami melihat layar TV dengan sangat tertarik(nya).
Dan berikut adalah beberapa quotes yang saya peroleh di internet,
  • Interestingly that some of the characters did not turn out the way Jim and Allen had envisioned them. Mary Tyler Moore
  • Interestingly, koi, when put in a fish bowl, will only grow up to three inches. When this same fish is placed in a large tank, it will grow to about nine inches longVince Poscente
  • Interestingly, songs used to be short, then they became longer, and now they’re getting shorterCasey Kasem
  • Interestingly, the American Embassy mentioned that our efficient relief effort has significantly improved the image of the United States among the Pakistani peopleJon Porter
  • Interestingly, the best way to promote intimacy is to demand itGeorge Weinberg
  • Interestingly, the oil companies know very well that in less than 30 years they will not only be charging very high prices, but that they will be uncompetitive with renewables. Paul Hawken
  • Interestingly, young people don’t come to you for advice. Especially the ones who are related to youMeryl Streep
  • It’s too bad that one has to conceive of sports as being the only arena where risks are, for all of life is risk exercise. That’s the only way to live more freely, and more interestingly. William Sloane Coffin, Jr.
  • Now my mother, interestingly enough, was not a feminist in her own mind. Elizabeth Moon
  • Translation is an interestingly different way to be involved both with poetry and with the language that I’ve found myself living in much of the time. I think the two feed each otherMarilyn Hacker

Perbedaan Penggunaan May be dan Maybe
By Swara Bhaskara on November 5, 2009 • 17:55 17 Comments
May adalah modal auxiliary yang berarti: boleh/diijinkan dan mungkin. Jika diikuti oleh verb, maka verbnya harus dalam bentuk simple form (verb1 tanpa -s atau -es; kata kerja dasar).
  • You may go now. (Kamu boleh pergi sekarang).
  • Andi may meet me tomorrow. (Andi mungkin menjumpai saya besok.)
  • She may forgive you. (Dia mungkin memaafkanmu).
Tetapi jika diikuti oleh adjective atau noun (i.e. tidak diikuti oleh verb), maka dibutuhkan be sehingga menjadi verb phrase may be. Penggunaan may be ini sama dengan penggunaan can be = will be = must be.
Sebaliknya, maybe adalah adverb (kata keterangan) yang artinya sama dengan perhaps= probably= possibly (= mungkin). Dan, tentu saja,  penggunaan maybe sama dengan penggunaan perhaps = possibly= probably.
Perhatikan contoh kalimat dengan may be berikut:
  • She may be sick. (Dia mungkin sakit)
  • He may be in trouble. (Dia mungkin dalam masalah).
  • Susanna may not be allowed to go to the party. (Susana mungkin tidak diijinkan pergi ke pesta itu).
  • I may be here again next week. (Aku mungkin di sini lagi minggu depan).
  • She may not be at your party tonight. (Dia mungkin tidak ada di pestamu malam ini).
Sekarang bandingkan dengan contoh kalimat dengan maybe berikut:
  • She is maybe sick = She is sick, maybe. (Dia mungkin sakit). Perhatikan: kalimat ini membutuhkan to be is.
  • He is maybe in trouble. = Maybe she is in trouble. (Dia mungkin dalam masalah). Juga menggunakan to be is.
  • Maybe Susanna will not be allowed to go to the party. (Mungkin Susanna tidak akan diijinkan pergi ke pesta itu).
  • I will be here again next week, maybe. (Aku akan di sini lagi minggu depan, mungkin).
  • Maybe she won’t be at your party tonight. (Mungkin dia tidak akan ada di pestamu malam ini).
Note:
1. May be tidak boleh ditempatkan di awal kalimat dan di akhir kalimat karena dia adalah verb phrase. Sebaliknya, maybe dapat ditempatkan di awal, di tengah dan di akhir kalimat karena dia adalah adverb.
2. May be digunakan dengan mengikuti pola berikut:
Subject + may be + adjective/noun + …
Subject + may be + verb1+ing + …
  • I may be at home at 7 tonight. (Aku mungkin di rumah jam 7 malam ini).
  • Nani and Nunung may not be at school tomorrow. (Nani dan Nunung mungkin tidak ada di sekolah besok). Perhatikan: NOT ditempatkan setelah may.
  • Yusuf is unusually quiet. He may be bored. Yusuh tidak biasanya diam. Dia mungkin merasa bosan).
  • They may be playing football now. (Mereka mungkin sedang main bola sekarang).
Sedangkan maybe dapat digunakan untuk semua tensis. Hal ini akan tampak jelas jika maybe diletakkan diawal kalimat atau di akhir kalimat.
  • Maybe Jeny was sick last night. (Mungkin Jeni sakit tadi malam).
  • Maybe they have already gone by now. (Mungkin mereka telah pergi sekarang).
  • Maybe he had gone somewhere else before he went to your house. (Mungkin dia telah pergi ke tempat lain sebelum dia pergi ke rumahmu).
  • Julie looks pale. Maybe she didn’t sleep well last night. (Julie tampak pucat. Mungkin dia tidak tidur nyenyak tadi malam).
  • They are maybe playing football now. (Mereka mungkin sedang main bola sekarang).